Selamat Datang Di Blog BedulOCE

Sharing Pengetahuan Teknologi

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Jumat, 22 Desember 2017

Daftar Riwayat Hidup

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

RIWAYAT HIDUP :

BIODATA KETERANGAN
RIWAYAT PENDIDIKAN
FORMAL
2003-2009SD Negeri Cideng 09 Pagi, Jakarta Pusat
2009-2012SMP Negeri 40, Jakarta Pusat
2012-2015SMK Negeri 19, Jakarta Pusat
2015-SekarangUniversitas Persada Indonesia YAI Jakarta
NON FORMAL
*Kursus Web Programing & Web Design di Webhozz
*workshop Jaringan Dibekasi
KEMAMPUAN
AKADEMIKPemecahan permasalahan krusial mengenai Hardware, Software dan Jaringan
BahasaLANCAR - BAHASA INDONESIA | DASAR/Beginer - BAHASA INGGRIS
Komunikasi
  • Kemampuan berbicara dan menulis
  • Kemampuan menjalin hubungan dengan orang lain
  • Kemampuan berorganisasi
  • Kemampuan untuk meloby dan menjalin hubungan baik dengan institusi
PENGALAMAN KERJA
2015 - July 2015 : Admin PT SIM ( Swakarya Insan Mandiri)
Posisi
  • Magang
2015-Sekarang : Bekerja di Badan Pajak Retribusi Daerah DKI Jakarta
Posisi
  • Staff Honorer IT Support
Foto Saya
| BACK | | HOME |



abdullatiefmm-yai.blogspot.co.id
Share:

Selasa, 19 Desember 2017

Teknologi komunikasi Data

Teknologi Komunikasi Data dan Suara

Komunikasi data adalah hubungan atau interaksi (pengiriman dan peneriman) antar device yang terhubung dalam sebuah jaringan, baik yang dengan jangkauan sempit maupun dengan jangkauan yang lebih luas. Komunikasi data bisa terjadi jika ada pengirim, penerima, media transmisi data dan protokol.
Komponen-komponen penting yang menyusun system komunikasi data, antara lain :
o Komputer untuk memproses data.
o Terminal atau peralatan masukan/keluaran untuk mengirimkan atau menerima data.
o Media transmisi (media yang menghubungkan antara pengirim dan penerima). Media transmisi sering juga disebut saluran komunikasi
o Prosesor komunikasi, yang mendukung pengiriman atau penerimaan data via media transmisi.
o Perangkat lunak yang mengontrol kegiatan pertukaran informasi.
  • Perangkat pengirim mengirimkan data/informasi melalui prosesor komunikasi.
Prosesor inilah yang bertanggung jawab melintaskan data/informasi ke media transmisi.
  • Pada bagian penerima, prosesor komunikasi inilah yang berperan menangkap data yang berasal dari media transmisi dan mengonversinya menjadi data/ informasi dalam bentuk yang bisa dimengerti oleh komputer penerima.
Komunikasi audio/suara adalah komunikasi yang menggunakan frekuensi radio sebagai media pengiriman data, data yang dikirimkan berupa suara yang kemudian diubah menjadi sinyal radio dan diterima receiver untuk kemudian diubah lagi menjadi suara lewat bantuan speaker. Contoh komunikasi audio adalah; telepon rumah, radio, dan perangkat HT.
Salah satu perangkat teknologi komunikasi audio yang akan dibahas adalah teknologi komunikasi pada telepon Kabel. Telepon kabel adalah alat komunikasi yang membutuhkan kabel agar dapat berfungsi. Telepon seluler menggunakan sistem wireless. pengirim dan penerima harus tetap tercakup BTS (Base Transceiver Station ). BTS adalah peralatan yang memfasilitasi komunikasi secara wireless antara pengguna telepon seluler. Adapun komponen terpenting yang terdapat pada telepon yakni adalah Mekanisme dialing, Transmitter, Ringger, dan Receiver.
  • Mekanisme Dialing memungkinkan penelpon memasukkan nomor tujuan yang ingin dia panggil, sebagian besar telepon dilengkapi dengan keypad yang berjumlah 12 tombol, yang terdiri dari tombol 0 sampai 9 kemudian tombol bintang (*), dan tanda pagar (#).
  • Transmitter atau pemancar sering juga disebut dengan mikrofon berfungsi mengubah suara menjadi arus listrik yang kemudian dikirimkan lebih jauh melalui kabel telpon.
  • Ringer berfungsi untuk memberikan sinyal adanya telpon yang masuk, pada permulaan, ringer terbuat dari sebuah lonceng kecil, saat ini, peralatan elektronik digunakan
  • untuk menggantikan lonceng kecil, sebuah chip komputer ditempatkan untuk membuat sinyal bunyi (ringtone) atau bahkan sebuah lagu.
  • Receiver atau penerima berfungsi untuk mengubah arus listrik menjadi suara. Penerima ditempatkan pada bagian telinga di gagang telepon. Sinyal listrik yang berasal dari suara pengirim akan diterjemahkan kembali menjadi suara oleh receiver.

Macam isyarat
Data/informasi yang disampaikan melalui media transmisi terwujud syarat listrik.
Macam isyarat yang melalui media tersebut dapat berupa :


Isyarat Analog
Isyarat analog bisa juga disebut isyarat kontinyu, karena bentuknya berupa gelombang yang kontinyu, yang membawa informasi dengan mengubah karakteristik gelombang.
Dua parameter/ karakteristik terpenting yang dimiliki oleh isyarat analog, yaitu amplitude dan frekuensi. Jika dikaitkan dengan suara,ketinggian gelombang ditentukan oleh amplitudo, yang menentukan keras tidaknya suara, sedangkan frekuensi menentukan jumlah siklus gelombang dalam satu detik, yang berimplikasi pada kenyaringan suara (melengking atau tidak).
Isyarat analog biasa dinyatakan denga gelombang sinus, mengingat gelombang sinus merupakan dasar untuk semua bentuk isyarat analog. Hal ini didasarkan kenyataan bahwa berdasarkan analisis Fourier, suatu isyarat analog dapat diperoleh dari perpaduan sejumlah gelombang sinus.

Isyarat Digital
Isyarat digital biasa juga disebut isyarat diskret. Isyarat ini tersusun atas dua keadaan, yang biasa disebut bit. Keadaan 1 diperoleh dengan mislanya dwakili oleh tegangan + 5 volt dan keadaan 0 diwakili oleh 0 volt. Bit merupakan istilah khas pada isyarat digital. Sebuah bit dapat berupa nilai 0 (nol) atau 1 (satu). Kemungkinan nilai untuk sebuah adalah 2 buah (2¹). Kemungkinan nilai untuk 2 buah bit adalah sebanyak 4 (2²), berupa 00, 01,10, dan 11. Kemungkinan nilai untuk 3 buah bit berupa 000, 001, 010, 100, 101, 110, dan 111 (2³). Secara umum, jumlah kemungkinann nilai yang terbentuk oleh kombinasi n buah bit adalah sebesar 2n buah. Sebagai contoh, dalam sistem ASCII, huruf A dinyatakan dengan 01000110.
Share:

Jumat, 15 Desember 2017

Karakteristik Infrastruktur E Bisnis


Karakteristik Infrastruktur E - Bisnis 

 karakteristik berupa connectivity, compatibility, dan modularity serta memiliki personel IT yang mempunyai keahlian dan pengetahuan yang memadai.
Compatibility adalah kemampuan untuk membagikan berbagai macam informasi melalui komponen teknologi di dalam perusahaan secara menyeluruh. Compatibility ini membantu perusahaan untuk memberdayakan karyawan, menghasilkan data yang berisi informasi dan ketersediaan pengetahuan di dalam perusahaan.
Connectivity adalah konsep untuk menghubungkan semua pengguna, area fungsional dan aplikasi perusahaan yang memungkinkan untuk berbagi informasi sehingga berdampak pada perluasan implementasi aplikasi. Informasi yang dibagi oleh pengguna disediakan oleh berbagai aplikasi yang dimiliki perusahaan dimana aplikasi ini sedikit banyaknya akan bernilai jika aplikasi dibentuk dan digunakan sebagaimana yang diinginkan oleh perusahaan.
Modularity. Modularitas akan memberikan kemampuan bagi perusahaan untuk membangun aplikasi baru dengan cepat dan memodifikasi aplikasi eksisting berdasarkan konsep dimana aplikasi perangkat lunak lebih mudah dikelola ketika rutinitas yang dibutuhkan dilaksanakan dengan menggunakan modul terpisah.

Highly-skilled IT personnel, merupakan bagian yang sangat penting bagi implementasi aplikasi. Profesional ini mengetahui bagaimana menggunakan sumber daya IT yang dimiliki perusahaan dan teknologi lain diluar perusahaan. Profesional IT juga memiliki pengetahuan mengenai bisnis proses perusahaan yang digunakan untuk menerapkan aplikasi baru maupun aplikasi bisnis eksisting yang dapat mendukung strategi bisnis perusahaan.
Share:

Komponen Infrastruktur E bisnis



Komponen  yang terdapat dalam infrastruktur e-bisnis 

Komponen dalam infrastruktur e-bisnis dapat digambarkan dengan layer yang berbeda. Layer-layer ini dapat mudah dimengerti oleh user dari sistem e-bisnis. Berikut model layer pada infrastruktur :


Kampas (2000) menjelaskan sebuah alternatif dari lima level model infrastruktur yang dia representasikan sebagai the information system function chain yaitu :
1. Storage/Physical , mencakup memory dan hardware berupa disk komponen. Dapat dilihat pada komponen keempat di gambar.
2. Processing, mencakup komputasi dan proses logic yang dilakukan oleh prosesor. Dapat dilihat pada komponen pertama dan kedua di gambar.
3. Infrastructure, mencakup interface eksternal, jaringan, dan user yang mereferensi kepada extrastructure. Dapat dilihat pada komponen tiga di gambar.
4. Application/content, mencakup proses data pada aplikasi hinggan terbentuk informasi. Dapat dilihat pada komponen lima di gambar.
5. Intelligence, mencakup penambahan proses logic yang mentransformasi informasi kedalam pengetahuan. Dapat dilihat pada komponen satu di gambar.
Dalam infrastruktur e-bisnis kita perlu mengetahui kunci manajemennya, berikut gambar yang menjelaskan kunci apa saja yang kita butuhkan :

 infrastruktur e-bisnis berikut hardware dan software yang dibutuhkan :
1. Internet seperti sistem client dan server
2. Hosting websites
3. Intranet dan extranet
4. Teknologi web seeprti web browser dan Web server
5. Internet-access software application seperti blog dan blogging, emall
6. E-mail
7. Feeds
8. IPTV (Internet TV)
9. VoIP (Voice over IP)
Perusahaan yang memberikan layanan e-bisnis kepada pegawai dan partner melalui web server dikatakan sebagai third party companies. Dalam pemberian layanan e-bisnis ini diperlukan manajemen internal maupun eksternal yang baik dan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, juga perlu adanya monitoring yang berkelanjutan arisitekturnya.

Sumber : Chaffey, Dave, 1963– E-business and e-commerce management : strategy, implementation, and practice / Dave Chaffey. — 4th ed.


Share:

Definisi Infrastruktur E-Bisnis



Pengertian Infrastruktur E-Business


Image result for definisi infrastruktur e bisnis
E-business merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dan semiotomatis dilakukan dengan menggunakan teknologi elektronik. E-business memungkinkan suatu perusahaan untuk berhubungan dengan sistem pemrosesan data internal dan eksternal secara lebih efisien dan fleksibel.E-business juga banyak dipakai untuk berhubungan dengan suplier dan mitra bisnis perusahaan, serta memenuhi permintaan dan melayani kepuasan pelanggan secara lebih baik.
E-business berkaitan secara menyeluruh dengan proses bisnis termasuk value chain: pembelian secara elektronik (electronic purchasing), manajemen rantai suplai (supply chain management), pemrosesan order elektronik, penanganan dan pelayanan kepada pelanggan, dan kerja sama dengan mitra bisnis. E-business memberi kemungkinan untuk pertukaran data di antara satu perusahaan dengan perusahaan lain, baik lewat web, Internet, intranet, extranet atau kombinasi di antaranya.
Untuk menunjang e-business, dibutuhkan sebuah komponen yang disebut infrastruktur e-business. Infrastruktur e-business adalah arsitektur hardware, software, konten dan data yangdigunakan untuk memberikan layanan e-business untuk karyawan, pelanggan dan mitra.Infrastruktur e-business yang memadai  merupakan hal yang  sangat penting untuk semuaperusahaan yang mengadopsi e-business karena hal tersebut mempengaruhi kualitas pelayanan langsung yang dialami oleh pengguna sistem dalam hal kecepatan dan responsibilitas. Sebuah keputusan utama dengan mengelola elemen infrastruktur yang berada dalam perusahaan dan dikelola secara eksternal sebagai pihak ketiga yang dikelola oleh sebuah aplikasi, server data, dan jaringan. Hal ini juga penting untuk menjadi fleksibel dengan mempertimbangkan teknologi baru untuk mendukung perubahan yang diperlukan oleh bisnis untuk bersaing secara efektif

Dalam infrastruktur e-business terdapat dua komponen utama yang berperan penting, yaitu:
1.      Technical e-business infrastructure (hardware, software, teknologi komunikasi, data, dan aplikasi utama).
2.       Human e-business infrastructure (keahlian, pengalaman, kompetensi, komitmen, nilai, norma dan pengetahuan).

2.2    Komponen  E-Business
Untuk menjalankan e-business, maka dibutuhkan komponen berupa jaringan telekomunikasi yang nantinya akan menjembatani bisnis antara perusahaan dengan para konsumen ataupun melakukan operasi internal. Komponen tersebut terdiri dari beberapa jaringan komunikasi, diantaranya yaitu:
1.      Local Area Network (LAN)
Local Area Network atau LAN, merupakan suatu Jenis Jaringan Komputer dengan mencakup wilayah lokal., seperti jaringan pada sekolah, kampus ataupun perkantoran.

2.      Metropolitan Area Network (MAN)
Metropolitan Area Network atau MAN, merupakan Jenis Jaringan Komputer yang lebih luas dan lebih canggih dari Jenis Jaringan Komputer LAN. Disebut Metropolitan Area Network karena jenis Jaringan Komputer MAN ini biasa digunakan untuk menghubungkan jaringan komputer dari suatu kota ke kota lainnya.

3.      Wide Area Network (WAN)
Wide Area Network atau WAN, merupakan Jenis Jaringan Komputer yang lebih luas dan lebih canggih daripada Jenis Jaringan Komputer LAN dan MAN. Teknologi jaringanWAN biasa digunakan untuk menghubungkan suatu jaringan dengan negara lain atau dari satu benua ke benua yang lainnya. Jaringan WAN bisa terdiri dari berbagai Jenis Jaringan Komputer LAN dan WAN karena luasnya wilayah cakupan dari Jenis Jaringan Komputer WAN. Jaringan WAN, biasanya menggunakan kabel fiber optic serta menanamkannya di dalam tanah maupun melewati jalur bawah laut.

4.      Value Added Network (VAN)
Value Added Network atau VAN merupakan nilai tambah dari jaringan, domain atau wilayah pemasok transmisi biasa yang mencukup layanan pertukaran data elektronik, email dan layanan informasi.

5.      Intranet
Intranet adalah sebuah jaringan komputer berbasis protokol TCP/IP seperti internet hanya saja digunakan dalam internal perusahaan, kantor, ataupun warung internet .

6.      Internet
Internet dapat diartikan sebagai jaringan komputer luas dan besar yang mendunia, yaitu menghubungkan pemakai komputer dari suatu negara ke negara lain di seluruh dunia, dimana di dalamnya terdapat berbagai sumber daya informasi dari mulai yang statis hingga yang dinamis dan interaktif. 

2.3    Arsitektur, Protocolsdan Design Web dalam E-business.

2.3.1        Arsitektur e-business
Arsitektur e-business adalah gambaran, bentuk atau model baru yang terpusat dalam hal untuk mewujudkan fungsi proses pada e-business. Dalam membangun Arsitektur eBusinessmaka dibagi fungsi proses persilangan yang terintegrasi untuk kebutuhan banyakperusahaan. Jadi, arsitektur e-business disini berhubungan dengan bentuk desain yang adadalam e-business.


Ada lima bentuk desain dalam e-business diantaranya yaitu:

a) Cross Functional Business Unit (Persilangan Unit Fungsi Bisnis)
Dimana cross functional business unit ini untuk tujuan organisasi pada bentukmproduksi yang dapat dipercaya, konsisten, kualitas produk dan service dengan biayamyang memungkinkan.

b) The Strategic Business Unit (Strategi Bisnis Unit)
Disini perusahaan mengalami perpindahan ke bentuk 2 konsentrasi pada pelayananpelanggan dengan proses end to end, sebagai contoh: kemahiran membuat order danpemenuhan.

c) The Integrated Enterprise (Integrasi Perusahaan)
Dalam hal ini, perusahaan fokus pada 3 bentuk reduksi biaya dan efesiensi internal.Arah tujuannya yaitu kearah tanggapan yang tinggi dari pelanggan, mengungkit kearah kecepatan deliver dengan produk kualitas yang tinggi dan pelayanan dengan total biaya pengantaran yang rendah.

d) The Extended Enterprise
Peningkatan Perusahaan dengan melakukan sebuah multi enterprise supply chain(rantai multi suplly perusahaan) dengan berbagai infrastruktur informasi menentukanintegrasi rantai supply lebih efektif outsorcing dan solusi self service untuk kebutuhaninternal maupun eksternal pemakai. Tujuannya adalah meningkatkan penghasilan,dimana beberapa perusahaan menyelesaikan dengan pengukuran produk pelanggan,pelayanan dan penambahan nilai informasi.

e) The Inter-Enterprise Community (komunitas Inter-Perusahaan)
Fokus pada pemimpin penjualan. Perusahaan melakukan konsilidasi pada kebenaranadanya komunitas inter-perusahaan dimana mereka bersama-sama mengharapkantujuan dan hasilnya secara jarak lintas dan kebutuhan perusahaan denganmenggunakan teknologi yang tentu saja disebut sebagai Internet

Dalam menerapkan konsep e-business, peranan aplikasi arsitektur e-business sangatlah penting. Ada dua model arsitektur e-business yaitu ;

a)    Model Sequential
Model arsitektur yang mengembangkan aplikasi berdasarkan fungsi-fungsi yang ada dalam perusahaan. Untuk mengintegrasikan fungsi fungsi tersebut diperlukan interface agar output dari aplikasi dapat dibaca oleh aplikasi lain.

b)             Model Synchronous
Aplikasi besar yang akan mensikronisasi mekanisme masing-masing unit dengan cara memusatkan data dan proses pada sebuat titik.

2.3.2      Protocol e-business
Protokol adalah sebuah aturan yang mendefinisikan beberapa fungsi yang ada dalam sebuah jaringan komputer, misalnya mengirim pesan, data, informasi dan fungsi lain yang harus dipenuhi oleh sisi pengirim (transmitter) dan sisi penerima (receiver) agar komunikasi berlangsung dengan benar. Selain itu protokol juga berfungsi untuk memungkinkan dua atau lebih komputer dapat berkomunikasi dengan bahasa yang sama.

Beberapa perusahaan komunikasi yang berperan dalam menetapkan standarisasi protocol, antara lain :
·         Electronic Industries Association (EIA)
·         Committee Consultative Internationale de Telegrapque et Telephonique (CCITT)
·         International Standards Organization (ISO)
·         American National Standard Institute (ANSI)
·         Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE)
Agar suatu protocol dalam jaringan dikatakan baik dan memenuhi standar, maka terdapat 3 bagian atau komponen dasar yang harus diperhatikan, diantaranya yaitu:
·         Syntax, merupakan format data dan cara pengkodean yang digunakan untuk mengkodekan sinyal.
·         Semantix, digunakan untuk mengetahui maksud dari informasi yang dikirim dan mengoreksi kesalahan yang terjadi dari informasi tadi.
·         Timing, digunakan untuk mengetahui kecepatan transmisi data.

2.3.3        Desain web e-business
Situs web (website) merupakan suatu halaman yang saling berhubungan dan berisi berbagai informasi yang disediakan secara perorangan, kelompok atau sebuah organisasi. Dalam keterkaitannya dengan e-business, website memegang peranan penting sebagai media perantara antara pemilik bisnis dan konsumen.

Secara umum, situs web memiliki beberapa fungsi, antara lain:
·         Fungsi Komunikasi
Situs web yang mempunyai fungsi komunikasi pada umumnya adalah situs web dinamis. Karena dibuat menggunakan pemrograman web (server side) maka dilengkapi fasilitas yang memberikan fungsi-fungsi komunikasi, seperti web mail, form contact, chatting, forum, dan yang lainnya.

·         Fungsi Informasi
Situs web yang memiliki fungsi informasi pada umumnya lebih menekankan pada kualitas bagian kontennya karena tujuan situs tersebut adalah menyampaikan isinya.

·         Fungsi Entertainment
Situs web juga dapat memiliki fungsi entertainment/hiburan. Bila situs webberfungsi sebagai sarana hiburan maka penggunaan animasi gambar dan elemen bergerak dapat meningkatkan mutu presentasi desainnya.. Beberapa fasilitas yang memberikan fungsi hiburan adalah game online, film online, musik online, dan sebagainya.

·         Fungsi Transaksi
Situs web dapat dijadikan sarana transaksi bisnis, baik barang, jasa, atau lainnya. Situs web ini menghubungkan perusahaan, konsumen, dan komunitas tertentu melalui transaksi elektronik. Pembayarannya bisa menggunakan kartu kredit, transfer, ataupun dengan membayar secara langsung.
Menurut riset yang telah dilakukan salah satu lembaga terkemuka didunia, Gartner Group terdapat 3 kriteria utama yang harus diperhatikan dalam membangun suatu desain web, antara lain:
·         Site Design: Menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan tampilan website dan sistem menu yang dipergunakan.
·         Site Functionality: Menyangkut beragam fasilitas dan kemudahan yang tersedia diwebsite.
·         Customer Value: Menyangkut berbagai aspek manfaat yang dapat secara langsungdirasakan oleh para pelanggan yang mengakses website terkait.

2.4 Infrastruktur E-Bisnis dan Strateginya dalam Bisnis di Perusahaan
Adanya teknologi e-business merupakan era baru pengembangan bisnis perusahaan karena kebutuhan infrastruktur untuk menerapkan teknologi informasi tidak sama dengan teknologi industri sebelumnya. Hal ini disebabkan karena :

1)      Layanan informasi tidak tergantung pada infrastruktur secara fisik seperti misalnya jaringan transportasi yang sangat penting bagi teknologi manufaktur yang masih tradisional. E-business menggambarkan pergantian dari aset secara fisik menjadi aset elektronik dan aset intelektual. Sebagai hasilnya, keperluan karyawan yang berpendidikan menjadi lebih penting dibandingkan sebelumnya.

2)      Teknologi informasi memungkinkan penyebaran aktifitas ekonomi. Pada teknologi manufaktur, proses produksi harus dilakukan pada satu lokasi agar dapat berlangsung secara ekonomis. Pada produksi yang memanfaatkan layanan teknologi informasi, hal tersebut dapat dilakukan meskipun berada pada lokasi geografis yang berbeda.

3)      Teknologi informasi bukan merupakan modal insentif seperti teknologi manufaktur. Sebagai hasilnya, enterpreneur dapat masuk pada berbagai bisnis yang berhubungan dengan teknologi informasi dengan investasi teknologi yang kecil. Oleh karena itu, strategi pembangunan infrastruktur e-business yang efektif  merupakan cara penting untuk mendapatkan keuntungan lebih bagi perusahaan.
Kesimpulan
Keselarasan strategi e-business terhadap strategi bisnis perusahaan mengacu kepada  misi, tujuan dan perencanaan e-business yang mendukung dan didukung oleh misi, tujuan danperencanaan bisnis perusahan. Kesesuaian ini menghasilkan integrasi perusahaan disetiapfungsi, unit dan personal yang berfokus kepada daya saing perusahaan. Pengelolaan e-businessadalah masalah penyelarasan hubungan antara bisnis perusahaan dan infrastruktur e-businessyang akan memberikan manfaat berupa peluang dan kemampuan e-business perusahaan.


Share:

Perkembangan E Bisinis DI Indonesia



PERKEMBANGAN E-BUSINESS DI INDONESIA


Image result for perkembangan e-bisnis di indonesia
Istilah Internet, e-commerce, dan dotcom hampir setiap hari kita baca di media cetak, kita lihat dan mendengar lewat media elektronik (radio dan TV), dan seminar serta lokakarya di berbagai tempat banyak menyinggung ketiga istilah tersebut. Sebenarnya e-commerce tidak harus berlangsung di Internet. E-commerce didefinisikan sebagai pelaksanaan bisnis dengan bantuan teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Dikenal pula istilah E-commerce, yakni aktivitas komersial yang terkait dengan penggunaan Internet. Oleh karena itu e-commerce lebih luas cakupannya, dan mau tidak mau perusahaan pada akhirnya akan memanfaatkan Internet dalam bisnisnya. Bisnis yang memanfaatkan media Internet ini pada umumnya di Indonesia menggunakan model eBisnis seperti BtoB (business to business), BtoC (business to customer), CtoC (costumer to costumer).

Internet Bisnis, data processing dan jasa informasi lainnya menurut, INC-media bisnis terkemuka di Amerika, menetapkan peringkat ke 1 dalam kategori bisnis yang memiliki prospek paling menjanjikan hingga lebih dari 10 tahun mendatang.
Adapun jenis-jenis Bisnis internet yang berkembang saat ini antara lain:

· Bisnis Affiliate Marketing
· Bisnis Reseller
· Jual Produk Informasi
· Google Adsense

Akhir-akhir ini sering terdengar berita tentang runtuhnya bisnis dotcom di tengah berkembangnya teknologi internet. Apalagi media masa menyorotnya seolah-olah masa depan internet bisnis tidak cerah lagi. Jika mengikuti berita tentang internet, saat ini ada puluhan juta website yang meramaikan dunia internet, tetapi tidak lebih dari 5% dari seluruh website tersebut yang mampu memperoleh keuntungan dari internet bisnisnya.
Sebagian Perusahaan di Indonesia telah mengalami kemajuan dalam berbisnis melalui Perusahaan DOTCOM, namun dengan adanya krisis keuangan di Indonesia pada periode tahun 1998-1999 usaha ini banyak mengalami kehancuran, sehingga usaha ini oleh sebagian besar pengamat ekonomi dianggap telah mengalami kegagalan. Kegagalan yang dialami sebagian Perusahaan dotcom di Indonesia disebabkan antara lain ;
  • Perusahaan belum optimal melakukan pendekatan-pendekatan / mensosialisasikan kepada masyarakat umum tentang kemanfaatan Perusahaan DOTCOM dalam kebutuhan bisnis
  • Baru dari kalangan tertentu yang menggunakan sarana TI untuk kepentingan bisnis.
  • Terbatasnya sambungan Internet broadband.
  • Minimnya propaganda berbisnis melalui Internet.
  • Masih rendahnya kepercayaan masyarakat kepada web shop.
  • Belum adanya dukungan Pemerintah yang optimal dalam hal kebijakan dan regulasi.
  • Perusahaan belum optimal menampilkan periklanan yang menarik bagi masyarakat berkaitan dengan Perusahaan DOTCOM.
  • Perusahaan dotcom tidak membidik pesan-pesan mereka ke audiens spesifik, namun terlalu general dan isinya terlalu gado-gado.
  • Desain dan content dari situs dotcom tidak mampu membuat situs pencari jatuh cinta padanya.
  • Masing-masing judul yang ada di halaman web dotcom tidak mengomunikasikan konten yang spesifik.
  • Tiap-tiap halaman web dotcom tidak menyediakan uraian yang rinci dari keseluruhan tema yang mengikat tiap-tiap halaman web.
  • Situs web dotcom mereka tidak dibangun berdasarkan kata kunci dan frase keyword yang paling kompetitif dan relevan di mata konsumen mereka.
  • Tidak adanya statistik yang dapat menunjukkan dari mana dan apa yang membuat pengunjung datang ke situs web dotcom, dan halaman-halaman web mana yang tidak pernah atau jarang dilirik, apalagi dibaca.
  • Situs dotcom tidak nangkring di urutan 20 besar dari situs pencari utama dan direktori besar yang menggiring lebih dari 88% dari semua pencarian yang dilakukan di dunia internet.
  • Mengabaikannya NICHE MARKET!.
Contoh yang nyata dan terdekat yang telah berhasil memanfaatkan strategi Niche Market pada internet bisnis adalah Balita Cerdas dengan alamat www.balitacerdas.com yang menyediakan informasi tentang perkembangan anak usia di bawah 3 tahun (batita) dalam bentuk buku elektronik (ebook) yang berjudul 3 Tahun Pertama yang menentukan. Jika mengunjungi website www.balitacerdas.com tersebut, konsumen akan tahu bahwa informasi yang ada adalah sangat spesifik dan terfokus hanya untuk orang tua yang mempunyai anak batita, dan khusus tentang perkembangan anak batita, tanpa membahas masalah penyakit/kesehatannya. Hasilnya…, website tersebut telah berhasil menjadi mesin pencetak uang di internet !
Contoh Perusahaan dotcom lain yang telah suskes bertahan dalam bidang pemberitaan adalah Detikcom. Keberhasilan perusahaan Detikcom telah memberikan harapan, bahwa perusahaan dotcom di Indonesia masih mungkin dikembangkan di Indonesia. Untuk mengetahui daya tahan perusahaan detikcom perlu diketahui strategi-strategi apa yang diterapkan oleh perusahaan detikcom. Ada beberapa strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan detikcom sehingga perusahaan ini terus berkembang, yaitu :
  1. Agrakom sebagai pemilik sekaligus pembangun Detikcom mengemban misi untuk dapat memberikan informasi secara cepat kepada para pengaksesnya dengan semboyan “mengapa menunggu besok? detik ini juga”.. Dengan misi dan semboyan seperti ini, maka perusahaan menerapkan pola kerja yang memungkinkan wartawan bekerja tanpa harus pulang ke kantor dan penyediaan sarana penyampaian laporan wartawan melalui telepon seluler dan e-mail.
  2. Peran analisis pasar dalam penerapan strategi pemasaran Detikcom adalah dalam penentuan target pasar dan produk/jasa informasi/berita yang disajikan dalam portal.
  3. Strategi penerapan bauran pemasaran Detikcom adalah sebagai berikut :
  • Strategi yang diterapkan agar produk/jasanya diserap oleh pasar, adalah dengan menawarkan keunggulan dalam kecepatan dan akurasi berita.
  • Strategi dasar yang diterapkan oleh Detikcom adalah bagaimana agar revenue lebih besar dari cost. Atas dasar hal tersebut, maka dalam menentukan harga Detikcom menerapkan strategi yang berorientasi pada biaya. Selain itu penentuan harga juga diterapkan dengan menggunakan strategi yang berorientasi pada pesaing, yaitu membandingkan harga dengan media lain.
  • Strategi distribusi yang diterapkan adalah strategi distribusi berganda, yaitu dengan menggunakan internet dan telepon seluler/ PDA/smartphone. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan potensial pasar yang memerlukan informasi cepat.
    Promosi Detikcom dilakukan melalui internet, media masa cetak, penyebaran brosur dan presentasi produk/jasa kepada potensial pasar dan biro iklan.
  • Proses pemasaran dirumuskan sedemikian rupa agar dapat menjamin efisiensi bisnis. Sebagai contoh proses pelaporan berita yang menggunakan telepon seluler dan teknologi lainnya merupakan strategi untuk mempercepat penyampaian berita.
  • Strategi yang diterapkan oleh Detikcom untuk merekrut orang-orang yang dapat bekerja sesuai pola kerja Detikcom adalah dengan merekrut orang-orang yang belum memiliki pengalaman bekerja di media lain. Hal ini dilakukan dengan anggapan mereka akan lebih mudah untuk dididik sesuai kebutuhan dan pola kerja kantor. Sistem rekuitmen staf didasarkan pada perkembangan yang ada.
Bentuk fisik. Keberadaan Detikcom ditandai dengan adanya website www.detik.com dan sejumlah server yang dapat diakses selama 24 jam. Untuk menyiasati semakin benyaknya pengakses Detikcom, maka digunakan beberapa server untuk membagi beban yang didasarkan pada ISP yang digunakan oleh pengguna. Faktor lain yang menyebabkan detikcom mampu bertahan dibandingkan perusahaan-perusahaan dotcom lainnya di Indonesia adalah karena detikcom memiliki beberapa keunggulan, yaitu memiliki pelanggan dan mitra yang real, sedangkan Faktor yang mempersulit berkembangnya Detikcom saat ini adalah karena (a) penetrasi internet di Indonesia tidak sepesat seperti di negara lain, (b) biaya berlangganan internet/ISP yang tinggi dan (c) kesenjangan pengetahuan potensial pasar terhadap internet. Sedangkan kesiapan perusahaan dalam mengikuti perkembangan teknologi informasi dan hampir tidak adanya retriksi dari pemerintah terhadap pemberitaan surat kabar dinilai sebagai faktor yang dapat menunjang berkembangnya Detikcom. Dalam hal pengembangan layanan dan produk, analisis pasar dilakukan dengan memperhatikan jumlah dan profil pengunjung Detikcom, melalui log pengunjung.


sumber: http://yan-indrayana.blogspot.com
Share:

Penerapan e-business di Indonesia

Image result for penerapan e-bisnis di indonesia
contoh gambar

Penerapan e-business di Indonesia

Persaingan usaha dewasa ini menuntut para pelaku usaha meningkatkan efektifitas dan efisiensi untuk mencapai tujuan perusahaan, yaitu meningkatkan laba dan keberlangsungan usaha.  Setiap perusahaan selalu mencari cara bagaimana untuk selangkah lebih maju dari pesaingnya, atau memiliki keunggulan kompetitif di industri yang digelutinya.  Salah satunya adalah dengan memanfaatkan teknologi informasi (information tecnologyIT) dalam segala proses yang menunjang fungsional perusahaan diantaranya berupa kegiatan manajemen perencanaan sumberdaya perusahaan (enterprise resource planning, ERP), manajemen rantai pasok (supply chain management, SCM) dan manajemen hubungan konsumen (customer relationship management, CRM).

Banyak perusahaan yang menerapkan IT sebagai langkah strategis dalam menjalankan usahanya, dengan tujuan untuk berbagi sumberdaya informasi dan meningkatkan efektifitas dan efisiensi.  Lou Gestner seorang CEO dari IBM merupakan orang yang memperkenalkan pertama kali istilah e-business, yaitu penggunaan internet dan jaringan lainnya serta teknologi informasi untuk mendukung e-commerce, komunikasi dan kolaborasi perusahaan, dan proses bisnis yang memanfaatkan kemampuan penggunaan jaringan (O’Brien, 2002).

E-business adalah praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis utama seperti perancangan produk, pengelolaan pasokan bahan baku, manufaktur, penjualan, pemenuhan pesanan, dan penyediaan servis melalui penggunaan teknologi komunikasi, komputer, dan data yang telah terkomputerisasi (Alter, 2002).  Sedangkan Menurut Soegoto (2009) e-business menjelaskan suatu organisasi yang mengeksploitasi potensial IT sepenuhnya untuk mempersingkat operasional dengan tujuan memberikan yang terbaik kepada konsumen.  e-business melibatkan jaringan internet, ekstranet dan intranet dalam kegiatan operasional perusahaan.

Tuntutan customer dewasa ini akan pelayanan yang lebih baik dalam proses, kinerja dan harga telah mendorong e-business dalam meningkatkan transaksi pembelian dan penjualan.  Garret dan Parrot (2005) menyebutkan ada 10 (sepuluh) trend utama yang mendorong e-business, yaitu :

1.    Kebutuhan akan kecepatan.
2.    Keinginan untuk melayani diri sendiri (self service).
3.    Kebutuhan akan nilai terbaik.
4.    Keinginan untuk peningkatan proses visibilitas.
5.    Kebutuhan customer servis yang sempurna.
6.    Fokus pada arsitektur usaha terpadu.
7.    Keinginan untuk aplikasi wireless.
8.    Kebutuhan akan pemusatan infrastruktur.
9.    Fokus pada kemitraan dan outsorcing.
10. Keinginan untuk distribusi virtual.

Saat ini telah berkembang banyak software yang mendukung e-business dalam membantu mengelola perusahaan.  Secara garis besar sistem pengelolaan e-business perusahaan terdiri dari Enterprise Business System dan Functional Business System.

A.          ENTERPRISE BUSINESS SYSTEM

Enterprise business system terdiri dari Customer Relationship Management (CRM), Supply Chain Management (SCM), Enterprise Resource Planning (ERP), Enterprise Collaboration Systems (ECS), Enterprise Application Integration (EAI) dan Transaction Processing System (TPS).  Arsitektur aplikasi perusahaan menggambarkan hubungan internal dari aplikasi major cross-functional perusahaan yang saat ini sudah banyak diterapkan di perusahaa-perusahaan (gambar di bawah ini). 

1.              Customer Relationship Management (CRM)

Tujuan utama dari CRM adalah untuk lebih mengenal dan mengerti setiap konsumen sehingga dapat diketahui tindakan/perlakuan apa yang perlu diberikan untuk dapat lebih meningkatkan royalitas konsumen dan keuntungan perusahaan.  CRM menjadi sangat penting karena berhubungan langsung dengan konsumen untuk mendapatkan dana dari kegiatan penjualan baik barang maupun jasa.  Saat ini konsumen dapat dengan sangat mudah untuk mencari informasi perusahaan lain dalam industri yang sama dan berpindah ke pesaing.  Sehingga CRM tidak hanya bagaimana perusahaan mendapatkan pelanggan baru, tetapi lebih kepada bagaimana meningkatkan kepuasan pelanggan dan mempertahankannya.  Keunggulan dalam CRM merupakan keunggulan kompetitif bagi suatu perusahaan.
Chen dan Povovich (2003) dalam Kimiloğlu dan Zarali (2008) menyatakan CRM adalah pendekatan terintegrasi dalam mengelola hubungan konsumen melalui kombinasi tiga komponen penting, yaitu manusia, proses dan teknologi.
Menurut O’Brien (2002) CRM merupakan kegiatan untuk mengelola seluruh hubungan konsumen yang melibatkan dua tujuan terkait, yaitu  :
1.    Untuk menyediakan organisasi dan karyawan yang berhubungan langsung dengan konsumen sebuah pandangan yang lengkap dari setiap konsumen pada setiap poin penting meliputi semua saluran (channel),

2.    Untuk menyediakan konsumen sebuah pandangan yang lengkap mengenai perusahaan dan saluran yang diperluas.

Sedangkan tiga fase hubungan antara bisnis dan konsumen adalah sebagai berikut (terlihat seperti dalam gambar di bawah  ini), yaitu :
1.    Acquire (memperoleh konsumen), bisnis tergantung kepada software dan database untuk membantu memperoleh konsumen baru dengan melakukan pengelolaan kontak, prospek penjualan, penjualan, pemasaran langsung dan pemenuhan permintaan.

2.    Enhance (meningkatkan konsumen), software CRM membantu menjaga konsumen selalu senang melalui dukungan pelayanan yang sangat responsif, tim penjualan dan pelayanan khusus dengan rekan bisnis yang terhubung.

3.    Retain (mempertahankan konsumen), software CRM membantu perusahaan secara proaktif  mengidentifikasi dan memberikan kepada konsumen yang loyal dan menguntungkan untuk dipertahankan serta memperluas bisnis perusahaan melalui targeted marketing dan relationship marketing programs.

Contoh penerapan CRM di indonesia adalah apa yang telah dilakukan oleh PT Nutrifood Indonesia, perusahaan yang dikenal dengan produknya, antara lain NutriSari dan Tropicana Slim yang menggunakan software Microsoft CRM. 

Dengan software ini PT. Nutrifood Indonesia semakin efektif merespon keluhan pelanggan sehingga meningkatkan kepuasan pelanggan dan meningkatkan penjualan.

Pada mulanya selama bertahun-tahun CRM dilakukan secara manual, yaitu dengan cara keluhan yang disampaikan yang umumnya melalui telpon dicatat di atas kertas oleh petugas, baru kemudian dimasukkan ke database untuk ditindaklanjuti.  Penanganan keluhan seperti ini memiliki kelemahan karena tergantung ketelitian karyawan dalam mencatat dan mengirimkan pesan keluhan kepada brand managerdan unit lainnya.

Saat ini dengan aplikasi Microsoft CRM, begitu customer selesai telepon ke customer call center Nutrifood, e-mail pemberitahuan dan alur kerja (workflow) penyelesaian keluhan berjalan secara otomatis, sehingga semua orang yang terkait di Nutrifood langsung tahu. Proses kerja makin efisien dan bisa lebih baik mendeteksi dan menanggapi masalah yang ada.

Selain otomatisasi dan efisiensi penanganan keluhan, manfaat lain didapat adalah kecepatan dalam proses pencarian data pelanggan dari database.  Sebagai contoh, jika sebelumnya perlu waktu sekitar dua jam untuk mencari nama-nama konsumen yang akan dikirimi majalah internal, kini hanya memakan waktu 15 menit. Selain itu, dulu untuk memenuhi permintaan bagian riset di lapangan mengenai list candidate for research perlu waktu sampai dua jam, sekarang hanya memakan waktu sekitar 10 menit.

Kehadiran Microsoft CRM, bukan hanya digunakan untuk penanganan keluhan saja, melainkan dapat digunakan oleh bagian marketing dan promosi untuk mengembangkan dan mengeksekusi berbagai strategi marketing. Sehingga nantinya akan terintegrasi marketing communications dengan CRM. Ujungnya, pelanggan pun makin menjadi raja yang puas, dan penjualan bisa meningkat.

2. Supply Chain Management (SCM)

SCM adalah sistem lintas fungsi dalam perusahaan yang menggunakan teknologi informasi untuk membantu dalam mendukung dan mengelola hubungan antara beberapa proses kunci bisnis perusahaan dengan pemasok, konsumen dan rekan bisnis.  Tujuan CRM adalah untuk menciptakan kecepatan, efisiensi dan jaringan yang murah dari hubungan bisnis, atau rantai pasokan untuk mendapatkan produk dari konsep ke pasar. (O’Brien, 2002)
Menurut Heizer dan Rander (2004) dalam Siagian (2005) SCM merupakan kegiatan pengelolaan kegiatan-kegiatan dalam rangka memperoleh bahan mentah menjadi barang dalam proses atau barang setengah jadi dan barang jadi kemudian mengirimkan barang tersebut ke konsumen melalui proses distribusi.
Contoh penerapan SCM di Indonesia adalah penerapan SCM pada PT Frisian Flag Indonesia (FFI).  FFI memulai operasinya di Indonesia tahun 1971, memproduksi dan memasarkan produk berbagai jenis susu, mulai dari susu bubuk, susu cair siap minum, hingga susu kental manis sebagai produk andalannya.  FFI merupakan bagian dari Grup Royal Friesland Foods (sebelumnya Friesland Coberco Dairy Foods) yang berkantor pusat di Belanda.
Tujuh – delapan tahun lalu sistem inti yang digunakan FFI untuk menopang proses bisnis (termasuk produksi) di perusahaan susu masih bersifat semiotomatis, dengan mengimplementasi Prism sebagai sistem back office. Sistem ini dipakai untuk penjadwalan produksi ataupun purchasing order. Akan tetapi FFI tidak mengimplementasi modul Material Resources Planning (MRP), sehingga monitoring pengadaan barang mesti dicek langsung oleh user ke sistem. Setelah itu, user dari bagian pengadaan memutuskan kapan pengadaan bahan mentahnya harus dilakukan. 

Sementara itu, untuk keperluan logistik hingga transportasi ditambahkan submodul tersendiri ke dalam Prism. Untuk memperoleh pelaporan, semua data harus dipindahkan ke aplikasi keuangan yang dipakai FFI. Untuk menggabungkan laporan dan sejumlah simulasi yang dianggap penting (seperti manajemen akuntansi), harus dikonversi ke format spreadsheet. Sementara sistem yang ada cenderung untuk melakukan pencatatan, ketimbang proses pengolahan yang lebih kompleks. 

Akibat belum terintegrasinya sistem secara otomatis tersebut, beragam persoalan pun muncul. Mulai dari pengadaan, produksi hingga pengiriman dan penjualan produk. Sharing informasi tidak berjalan mulus dan perencanaan kolaboratif pun terhambat. Padahal, masalah kecepatan dan ketepatan data dalam informasi yang hendak disajikan merupakan sesuatu yang sangat penting. Tanpa sistem yang terintegrasi dan otomatis, penyajian informasi berjalan lambat. Begitu pula penyusunan laporan dan simulasi prediksi untuk jangka waktu tertentu tidak mudah dilakukan.  Hal ini disebabkan semua data harus di-download, kemudian diolah dengan program lain yang digunakan oleh bagian yang bersangkutan.

Untuk mengatasi masalah yang muncul FFI berinisiatif untuk mengaplikasi electronic-Supply Chain Management (e-SCM) yang berjalan paralel dengan ERP. “Tahap awal penerapan e-SCM di FFI diparalelkan dengan penerapan ERP. Tujuannya untuk mendapatkan beberapa keuntungan pada saat yang bersamaan.
Pembenahan dan modernisasi sistem di FFI mulai dilakukan pada 2003, sejalan dengan penggabungan (merger) ketiga unit usaha yakni FFI, Foremost Indonesia, dan Tesori Mulia.  FFI melakukan konsolidasi aplikasi bisnis yang digunakan dan infrastrukturnya, mulai dari server, jaringan, fasilitas e-mail dan infrastruktur TI lainnya.  Tim TI juga membentuk unit help-desk untuk melayani user dengan menggunakan aplikasi yang dibangun sendiri.  

Selain itu dilakukan pula pengembangan dan penerapan sistem secondary salesberbasis Web untuk sekitar 150 distributor yang tersebar di seluruh Indonesia. Aplikasi itu untuk mendukung aktivitas distributor dalam melakukan transaksi penjualan pada pelanggan mereka. Selain itu  digunakan aplikasi Business Analyzer berbasis Oracle untuk keperluan finansial dan penjualan.

Dukungan TI ditingkatkan untuk kedua pabrik FFI di Pasar Rebo dan Ciracas, serta cabang-cabang yang tersebar di seluruh Indonesia. Terutama pada cabang besar yang terhubung menggunakan fasilitas Multi Protocol Label Switching (MPLS) dari XL. Redundansi dilakukan pada Local Area Network (LAN) dan  antara cabang dan kantor pusat. Dengan begitu, jika terjadi gangguan pada salah satu koneksi, secara otomatis perangkat switch over akan bekerja. Pasalnya, perusahaan ini menggunakan dua network provider yang berbeda. Tujuannya supaya tidak ada interupsi akibat terputusnya koneksi.

Fasilitas remote access diberikan FFI kepada kalangan mobile user. Sementara itu, untuk meningkatkan keamanan (jaringan), selain menggunakan Virtual Private Network(VPN), juga diterapkan token card seperti yang lazim digunakan pelaku transaksi e-Banking

Untuk berhubungan dengan para mitra bisnis (terutama kalangan key account seperti hypermarket dan supermarket), FFI menerapkan sistem Collaborative Planning, Forecasting and Replenishment (CPFR).  Proses integrasi dilakukan bertahap untuk masing-masing mitra usaha.  Di tahap awal difokuskan pada key account besar, seperti Carrefour dan Giant. Penerapan CPFR memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak, antara lain berupa peningkatan service level, pertumbuhan penjualan melalui penurunan rasio lost sales akibat kekurangan stok, pengendalian working capital terkait stok, dan peningkatan akurasi peramalan (forecast). 

Saat ini FFI dalam tahap akhir penerapan sistem traceability dengan menggunakan pemindai bar code dan teknologi Radio Frequency Identification (RFID).  Mencakup tahapan mulai dari bahan baku yang diterima dari pemasok, kemudian dimasukkan ke dalam proses produksi, sampai menjadi barang jadi. Sistem ini mendukung pelacakan jika terjadi gangguan pada material atau hal lainnya.

RFID diperlukan karena label bar code yang ada tidak bisa menyimpan data dinamis, dan tidak bisa diperbarui selama proses produksi yang juga membutuhkan suhu tinggi. Oleh karena itu, FFI membangun jaringan wireless di seluruh pabriknya, sehingga data yang diterima pemindai bar code dapat segera masuk ke dalam database.  
Pengembangan ke depan SCM di FFI antara lain: penyiapan antarmuka (interface) dan pertukaran data (data interchange) dengan mitra usaha, pembangunan web store, penggunaan PDA untuk para sales-nya, penyiapan sistem e-procurement dan e-marketplace, serta beragam platform kolaborasi lainnya. 
3.    Enterprise Resource Planning (ERP)

ERP merupakan sistem informasi yang berperan mengintegrasikan dan mengotomasikan proses bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi, produksimaupun distribusi di perusahaan manufaktur maupun jasa.

ERP adalah tulang punggung teknologi e-bisnis, transaksi perusahaan kerangka kerja yang luas dengan link ke pemrosesan order penjualan, manajemen persediaan dan control, produksi dan perencanaan distribusi, dan finance (O’Brien, 2002).  Karakter Sistem ERP sering disebut sebagai Back Office System yang mengindikasikan bahwa pelanggan dan publik secara umum tidak dilibatkan dalam sistem ini.  Berikut adalah contoh bagan penerapan ERP dalam industri manufacturing.

Contoh penerapan ERP di Indonesia adalah PT Frisian Flag Indonesia (FFI).   Pada 2005, FFI mulai mengimplementasi sebuah sistem ERP baru, yaitu SAP untuk menggantikan Prism karena sudah tidak bisa lagi menopang kelangsungan bisnis. SAP adalah perusahaan yang memiliki pangsa pasar (marketshare) terbesar di dunia untuk software ERP.

Tahap awal, implementasi dilakukan pada fungsi SDM dengan modul struktur organisasi, personalia, time management dan payroll.   Kemudian secara regional diterapkan secara bersama-sama modul penjualan, distribusi, produksi, finansial, dan lainnya. Namun beberapa fungsi seperti Secondary Sales dan Plant Maintenancebelum menggunakan ERP ini.

Aplikasi ini didukung infrastruktur yang memadai, berupa: firewallswitchwireless dan network device lainnya dengan menggunakan Cisco, serta server dan workstation yang andal. Untuk mendukung kelangsungan bisnis dibangun pula sistem disaster recovery. Aplikasi ini mempunyai sarana pendukung supaya aplikasi kritikal tetap berjalan jika terjadi ancaman yang berbentuk bencana di kantor pusat. 

Sebelum menerapkan ERP, persiapan dilakukan dengan melengkapi master data para pemasok, pelanggan, hingga material,  juga data pendukung, seperti Lead Time, Safety Stock, Order Point, Delivery Window Time, dan informasi lainnya.
Untuk melakukan pertukaran data secara elektronis antara sistem FFI dan para logistic provider dipakai aplikasi middleware (EAI).  Alur proses dari FFI ke logistic provider ini meliputi: pengiriman produk jadi (finished goods) dari pabrik ke Main Distribution Centre(MDC), lalu dari MDC ke gudang cabang, dan seterusnya hingga ada bukti penerimaan barang dari pelanggan.

Sistem bar code diterapkan pada barang jadi, dengan demikian setiap bagian produksi menghasilkan barang jadi, secara otomatis dihasilkan pula label bar code yang ditempelkan di setiap valet barang jadi. Hal ini untuk mengurangi proses entry data, sehingga mempercepat proses dan meningkatkan akurasi, terutama saat mengirimkan barang dari pabrik ke MDC. 

4.    Enterprise Collaboration Systems (ECS)

Enterprise collaboration systems (ECS) adalah system informasi lintas fungsional untuk meningkatkan komunikasi, koordinasi dan kolaborasi diantara anggota dari tim bisnis dan kelompok kerja (O’brien, 2002).   ECS Menggunakan alat groupware, internet, intranet, extranet dan jaringan komputer lainnya.

Tujuan utama ECS adalah memungkinkan anggota bekerja bersama dengan lebih mudah dan effektif, sehingga menolong pengguna dengan cara :
1.    Komunikasi, saling memberi informasi sesama anggota tim.
2.    Koordinasi, koordinasi hasil tugas pribadi dan sumberdaya dengan sesama anggota tim.
3.    Kolaborasi, bekerja sama dalam proyek kerjasama dan tugas-tugas lainnya.

Kemampuan dan potensi internet, intranet dan ekstranet mendorong kebutuhan akan alat kolaborasi perusahaan yang lebih baik dalam bisnis.  Beberapa contoh software alat kolaborasi perusahaan yang diterapkan oleh Bank Sinarmas (www.banksinarmas.com) dalam menjalankan bisnisnya adalah sebagai berikut :

1.  Alat komunikasi elektronik yang memungkinkan secara elektronik pengiriman pesan, dokumen, file dalam data, suara, dan multimedia menggunakan jaringan computer.  Alat-alat yang digunakan diantaranya:
§  E-Mail digunakan oleh sesama pegawai dan manajemen bank sinar mas dalam berkomunikasi untuk menunjang kegiatan perusahaan.  Email juga dapat digunakan nasabah dan calon nasabah untuk konfirmasi, pertanyaan, komplain dan lain sebagainya.
§  Voice mail digunakan untuk transaksi valas dan treasury (peminjaman dana dengan bank lain).
§  Web publishing informasi merupakan web site Bank Sinar Mas yang menyajikan informasi dan fitur-fitur layanan.
§  Fax
§  Telepon digunakan untuk komunikasi antar karyawan bank sinar mas maupun nasabah dan calon nasabah.  Voip digunakan hanya untuk kalangan internal bank sinar mas dalam berkomunikasi.

2.  Alat konferensi elektronik digunakan oleh sekelompok orang dalam melakukan komunikasi dan kolaborasi untuk bekerja bersama.  Metode konferensi yang beragam memungkinkan angota tim dan group kerja pada lokasi yang berbeda dapat bertukar pikiran/ide secara interaktif pada waktu yang sama atau pada waktu yang berbeda.  Alat konferensi elektronik yang digunakan bank sinar mas diantaranya adalah :
§  Forum diskusi, antar karyawan dalam divisi menggunakan portal intranet
§  Pertemuan/rapat secara elektronik,  menggunakan chating tools internal bank sinar mas.

3.  Alat manajemen kerja kolaboratif, membantu dalam menyelesaikan atau mengatur aktivitas kelompok kerja.  Alat manajemen kerja kolaboratif yang digunakan bank sinar mas diantaranya adalah :
§  System aliran kerja, berupa standard operating procedure (SOP), ketentuan dan prosedur kerja (KDPK)  serta standard operation manual (SOM)
§  Calendering, berupa penjadwalan berbagai macam laporan dengan system reminder.
§  Task and project management, berupa pemdivisi tugas ke setiap divisi serta akses data dan informasi terbatas sesuai divisi dan kewenangan personal.
§  Knowledge manajemen, berupa transfer knowledge baik tacit maupun explicitmelalui telpon, portal intranet, internal chat, email (contoh : economic review) dan lain-lain.
§  Document sharing berupa rekening online yang di-sharing antar cabang atau divisi, tapi akses data sesuai dengan kewenangan

Sebagai gambaran klasifikasi groupware yang bekerja bersama dapat menggunakan Grudin’s Time Space Matrix yang dikembangkan oleh Grudins, berdasarkan :
1.    Kapan partisipan bekerja, pada waktu yang sama atau berbeda (known or unknown times)
2.    Dimana partisipan bekerja, pada tempat yang sama atau berbeda (known or unknown place)

Grudins time space matrix yang ada dalam operasional Bank Sinar Mas adalah sebagai berikut :

Same time
Differen times, known
Differen times, not known
Same place
Ruang rapat
Security work shift
Layar lcd
Differen place, known
conference by phone, 2 persons
e-mail
Surat edaran dan memo internal
Differen place, unknown
Chatting Dalam Internal Portal
Bulletin

§  Klasifikasi groupware yang bekerja pada tempat yang sama dan waktu yang sama adalah rapat yang dilakukan pada ruang pertemuan.
§  Klasifikasi groupware yang bekerja pada tempat yang sama dan waktu yang berbeda dengan waktu  diketahui adalah work shift yang dilakukan oleh security.
§  Klasifikasi groupware yang bekerja pada tempat yang sama dan waktu yang berbeda dengan waktu tidak diketahui adalah layar lcd yang menampilkan jenis produk, keunggulan Bank Sinar Mas dan merchant yang bekerja sama.
§  Klasifikasi groupware yang bekerja pada tempat yang berbeda dengan tempat diketahui dan waktu yang sama adalah telepon yang digunakan dalam konferensi yang dilakukan oleh 2 orang.
§  Klasifikasi groupware yang bekerja pada tempat yang berbeda dengan tempat diketahui dan waktu yang berbeda dengan dengan waktu diketahui adalah e-mail.
§  Klasifikasi groupware yang bekerja pada tempat yang berbeda dengan tempat diketahui dan waktu yang berbeda dengan waktu yang tidak diketahui adalah surat edaran dan memo internal.
§  Klasifikasi groupware yang bekerja pada tempat yang berbeda dengan tempat tidak diketahui dan waktu yang sama adalah chatting yang dilakukan melalui internal portal Bank Sinar Mas.
§  Klasifikasi groupware yang bekerja pada tempat yang berbeda dengan tempat tidak diketahui dan waktu yang berbeda dengan waktu yang diketahui adalah bulletin elektronik dalam format  pdf yang biasanya disebar melalui email.

5.    Enterprise Application Integration (EAI)

Penggunaan software EAI memungkinkan aplikasi dari proses e-business dapat saling terhubung, aplikasi bagian back office dan front office akan terhubung secara sempurna.  Menurut Sudewa (2004) sebuah perusahaan berskala besar di Indonesia akan memiliki lebih dari satu aplikasi perangkat lunak, sehingga diperlukan EAI.  Sebuah bank berukuran sedang di Indonesia paling tidak akan memiliki satu perangkat lunak untuk :
§  CIS (Customer Information System)
§  Sistem Branch Teller
§  Sistem Credit Card
§  Sistem Loan
§  Sistem Giro (Corporate Banking)
§  Sistem Tabungan (Consumer Banking)
§  Internet Banking
§  Customer Relationship Management (CRM)
§  Accounting
§  Procurement
§  Human Resources

Dalam industri perbankan di Bank Sinar Mas digunakan software Temenos dan S-one yang menghubungkan beberapa sistem tertentu dengan fungsi yang berbeda.  Dari beberapa sistem yang tertera dalam daftar di atas hanya sistem human resource yang belum terintegrasi dengan sistem lainnya menggunakan software Temenos dan S-one.
Contoh penggunaan sistem EAI di industri manufakturing adalah system pertukaran data secara elektronis antara sistem Frisian Flag Indonesia (FFI) dan para logistic provider yang menggunakan aplikasi middleware (EAI).  Alur proses dari FFI ke logistic provider ini meliputi: pengiriman produk jadi (finished goods) dari pabrik ke Main Distribution Centre (MDC), lalu dari MDC ke gudang cabang, dan seterusnya hingga ada bukti penerimaan barang dari pelanggan.
6.         Transaction Processing System (TPS)
TPS adalah sistem informasi lintas fungsional yang memproses data yang dihasilkan dari kejadian transaksi bisnis (O’Brien, 2002). 
Di Indonesia TPS dikembangkan untuk memproses data-data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan inventarisasi. TPS merupakan sistem tanpa batas yang memungkinkan organisasi berinteraksi dengan lilngkungan eksternal. Karena manajer melihat data-data yang dihasilkan oleh TPS untuk memperbaharui informasi setiap menit mengenai apa yang terjadi di perusahaan .  dalam industri rirel di Indonesia TPS memproses data transaksi bisnis, seperti penjualan, pembelian, dan perubahan persediaan/inventori, termasuk juga membuat pernyataan konsumen, cek gaji karyawan, kuitansi penjualan, order pembelian, formulir pajak, dan rekening keuangan.
 B.       FUNCTIONAL BUSINESS SYSTEM
Enterprise Business System merupakan Sistem informasi yang digunakan untuk mendukung setiap fungsi dari bisnis yang harus dicapai perusahaan jika ingin sukses (O’Brien, 2002).  Fungsi dari bisnis terdiri dari marketing, human resource management, finance, accounting dan production/operation.  Sistem informasi dalam functional business system akan terkait dengan sistem informasi dalam  enterprise business system.
1.   Marketing (Pemasaran)
Pemasaran melakukan peran yang sangat penting dalam kegiatan bisnis perusahaan.  Fungsi pemasaran dalam bisnis dipusatkan pada penentuan harga, promosi dan penjualan dari produk yang ada saat ini di pasar yang ada saat ini selain pengembangan produk baru dan pasar baru untuk lebih menarik dan melayani konsumen yang ada dan konsumen potensial (O’Brien, 2002).
 Kegiatan pemasaran erat kaitannya dengan CRM dimana kepuasan pelanggan sebagai tujuan utama dari CRM dapat meningkatkan penjualan bukan hanya dari konsumen baru tetapi dari konsumen lama yang loyal.  Dalam kegiatan pemasaran konsumen diposisikan sebagai “raja”, artinya produsen sebagai pelayan wajib memberikan segala bentuk kemudahan, kualitas pelayanan, jaminan keamanan, kecepatan, rasa dihargai sebagai konsumen dan lain sebagainya.  Teknologi informasi yang berkembang saat ini dan system informasi yang digunakan oleh perusahaan memungkinkan perusahaan dapat memberikan yang terbaik kepada pelanggan.
Contoh system pemasaran yang marak dikembangkan oleh perusahaan dengan menggunakan teknologi informasi adalah kegiatan e-commerce. Sebagai contoh apa yang telah dikembangkan oleh toko-toko online seperti bhineka.com, belibarang.com, plasa.com dan masih sangat banyak lagi toko online sejenis lainnya.  Konsumen dapat dengan mudah meng-eksplore segala jenis barang yang dibutuhkan dari berbagai macam produsen.
Selain itu saat ini bisa dikatakan semua perusahaan telah memiliki web site masing-masing.  Web site dapat berfungsi untuk memperkenalkan perusahaan dan produk-produknya, interaksi dengan konsumen, mensosialisasikan program dan yang terpenting sebagai sarana pemasaran. 
2.         Production (Produksi)
Produksi dapat dibedakan berdasarkan jenis industri, dimana industri manufaktur menghasilkan barang (goods) dan industri jasa menghasilkan jasa (services). Russel dan Taylor (2003) menuliskan ciri-ciri produk jasa sebagai berikut :
1.    Jasa bersifat tidak kasat mata
2.    Keluaran jasa adalah variabel. Karena beragamnya pelayanan dan permintaan pelanggan yang sangat tergantung kebutuhan mereka
3.    Jasa melibatkan kontak pelanggan dengan frekuensi yang leih tinggi
4.    Jasa bersifat perishable. Karena tidak dapat disimpan, sehingga waktu dan tempat penyampaian jasa menjadi penting.
5.    Pelanggan  tidak memisahkan antara jasa itu sendiri dengan penyampaiannya.
6.    Jasa cenderung terdesentralisasi dan tersebar tergantung dimana jasa itu disampaikan.
7.    Jasa dikonsumsi lebih sering daripada produk
8.    Jasa sangat mudah ditiru

Contoh penggunaan system produksi dalam industri jasa adalah implementasi TI di bank perkreditan rakyat (BPR) Surya Yudha, yang belum lama ini mengupgrade infrastruktur TI dan core banking-nya dalam rangka memperluas jaringannya.  Untuk mendukung upaya tersebut, BPR Surya Yudha menjatuhkan pilihannya pada server IBM System i model 525. Satu unit server ini digelar sebagai mesin produksi yang ditempatkan di data centernya di kantor pusat. Unit ini menjalankan solusi core banking WINCore dari PT Warna Bintang Kreasi untuk melayani transaksi perbankan sekitar 130.000 nasabah BPR Surya Yudha dari 18 kantor cabang dan 37 kantor kasnya yang tersebar di lima kabupaten, yakni Purwokerto, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo dan Temanggung.
”System i ini dipilih karena kapasitasnya yang besar serta bersifat scalable, sehingga mampu mengantisipasi pertumbuhan bisnis 10 sampai 20 tahun ke depan. BPR Surya Yudha juga menggelar unit kedua IBM system i yang sama sebagai sistem backup untuk fasilitas disaster recovery center (DRC) di kantor cabangnya di Purwokerto.  TI baru ini juga akan dimanfaatkan untuk mendukung host-to-host interface ATM co-branding yang akan dibangun BPR Surya Yudha bekerjasama dengan Bank International Indonesia (BII) dan mendukung layanan mobile banking PonselPay.
Penggunaan TI ini berdampak juga terhadap kepuasan Bank Indonesia karena saat ini BPR Surya Yudha dapat menyampaikan laporan lebih akurat dan tepat waktu.
Dalam industri manufaktur sistem produksi terkait erat dengan sistem ERP dan SCM.  Sistem CRM terkait dengan research and development dalam rangka pengembangan produk.
 3.         Human Resource Management (HRM)
Fungsi Manajemen sumber daya manusia (SDM) melibatkan perekrutan, penempatan, evaluasi, kompensasi, dan pengembangan karyawan.  Sistem yang dikembangkan dalam HRM mendukung secara strategis, taktis dan operasional dari sumberdaya manusia dalam perusahaan tersebut.  Tujuan dari manajemen sumberdaya manusia adalah penggunaan sumberdaya manusia yang efektif dan effisien dalam suatu perusahaan (O’Brien, 2002). 
Di Indonesia saat ini teknologi informasi dalam hal ini internet telah digunakan berbagai perusahaan besar dalam kegiatan recruitmen pegawainya.  Internet memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan calaon karyawan yang terbaik bukan hanya dari suatu wilayah tertentu namun secara global (world wide).  Proses pengiriman surat lamaran dan komunikasi dengan calon karyawan dapat dilakukan secara elektronik (melalui email), bahkan proses wawancara dapat dilakukan secara online (melalui skype, yahoo messenger dan lain-lain) sehingga lebih efisien.
Contoh sistem informasi HRM yang dikembangkan di Indonesia adalah OrangeHRM (www.office.orangehrm-indonesia.org) yang merupakan software Open Source untuk mengelola Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (HRIS-Human Resource Information System).  Dengan berkembangnya aplikasi opensource berbasis web, maka manajemen pengolahan informasi telah bergeser menuju aplikasi yang murah, mudah dan user friendly.
Perusahaan-perusahaan besar saat ini juga telah mengadaptasi intranet sebagai bagian dari sitem HRM, contohnya dalam kegiatan absensi, penilaian kinerja, dan lain sebagainya.
4.         Sistem Informasi Akuntansi (Accounting Information System)
Sistem informasi Akuntansi adalah susunan berbagai dokumen, alat komunikasi, tenaga pelaksana, dan berbagai laporan yang didesain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi keuangan (Widjajanto, 2001).  Computer-based accounting system melakukan penyimpanan dan pelaporan alur dana dalam organisasi dalamm basis historical dan menghasilkan financial statement yang penting (O’Brien, 2002).
Contoh penggunaan software sistem akuntansi di indonesia adalah software akuntansi MAS (www.mas-software.comyang memberikan manfaat berupa pembukuan menjadi mudah dan cepat, dapat diselesaikan dengan beberapa klik mouse,  laporan juga sangat mudah untuk ditampilkan di layar komputer untuk di analisa, maupun dicetak.  
Software akuntansi membantu dalam pembuatan laporan keuangan, neraca, laba rugi, cash flow perusahaan, general ledger dan juga fasilitas lainnya yang memudahkan juru akuntan dan para pimpinan perusahaan.
Banyak perusahaan IT yang mengembangkan software akuntansi termasuk SAP sebagai perusahaan besar yang terlibat dalam industri ini.
5.         Sistem Manajemen Finansial (Financial Management System)
Computer-based financial manegement system mendukung para manajer dan profesional dalam mengambil keputusan, berdasarkan pendanaan bisnis dan pengalokasian dan kontrol sumber pendanaan dalam bisnis (O’Brien, 2002).
Contoh penerapan software financing di Indonesia adalah yang dikembangkan SAP Financing (www.sap.com/indonesia) yang menyediakan software juga menyediakan hardware, perawatan dan pelayanan.
Pengelolaan bisnis dengan menggunakan e-business secara nyata telah memberikan dampak yang luar biasa dalam efektifitas dan efisiensi sehingga mempermudah mencapai tujuan perusahaan.  Banyak perusahaan telah berhasil menerapkan e-business ini namun tidak sedikit yang gagal.
Kegagalan utamanya disebabkan karena ketidaksiapan perusahaan untuk menyesuaikan struktur operasi dari sistem bisnis dan fungsi bisnis perusahaan dengan sistem informasi yang digunakan.  Sehingga bagi perusahaan yang akan menerapkan e-business dalam usahanya harus melakukan penyesuaian struktur operasi dari sistem bisnis dan fungsi bisnis perusahaan dengan demikian sasaran penggunaan e-business untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas dapat tercapai.

DAFTAR PUSTAKA

A. Mohammad B.S.  2007.  Kecanggihan di Balik Manisnya Susu Bendera.  SWASEMBADA
Alter, Steven.  2002.  Information System: Foundation of E-Business. Prentice Hall.
Kımıloğlu, Hande  dan Zarali, Hülya.  2008.   What signifies success in e-CRM? Department of Management Information Systems, Bogazici University, Istanbul, Turkey.
Krajewski LJ, Ritzman LP, dan Malhotra MK. 2007. Operation Management Process and Value Chains Eight Edition. Pearson Education Inc., New Jersey.
 Majalah SWA edisi NO. 23/XXI/10-23 November 2005. Nutrifood Indonesia, Memuaskan Pelanggan Dengan Microsoft CRM.
 Mardi. 2011.  Sistem Informasi Akuntansi.  Ghalia Indonesia. Bogor.
 Nurastuti, W. 2011.  Teknologi Perbankan. Edisi Pertama- Graha Ilmu. Yogyakarta
 O’Brien, J A. 2002. Introduction to Information Systems. MgGraw-Hill Inc, New York.
 Russel RS dan Taylor BW. 2003. Operation Management Fourth Edition. Pearson Education Inc., New Jersey.
 Siagian, Yolanda.  2005 Aplikasi Supply Chain Management.  Grasindo.
 Stock JR dan Lambert DM. 2001. Strategic Logistic Management Fourth Edition. McGraw-Hill Irwin, Singapore.
 Widjajanto, N . 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Penerbit Erlangga. Jakarta


Share:

About

Berbagi Ke Sesama Dapat Membuat kita bahagia

Blogger templates