1 1. Sebutkan langkah – langkah sukses dalam membangun bisnis e – commerce?
Langkah 1: Set Strategy
Hal yang pertama kali harus dilakukan adalah menyusun suatu strategi dengan
berpegang pada suatu prinsip, yaitu bagaimana memudahkan konsumen dalam
melakukan bisnis dengan perusahaan.
Langkah 2: Focus on the End-Customer
Pada tahapan ini, adalah penting bagi perusahaan untuk mengkaji dan
mendefinisikan siapa sebenarnya konsumen lansung (end-customer) dari produk
atau jasa yang ditawarkan.
Langkah 3: Redesigning Customer-Focus Business Process
Proses perancangan ulang adalah dengan memualinya dari aktivitas terluar,
yaitu yang menghubungkan perusahaan dengan konsumennya (customer focus business
process). Dengan selalu beranggapan bahwa “customer is a king.
Langkah 4: Wire Company for Profit
Setelah proses bisnis selesai dirancang ulang untuk menyesuaikan dengan
karakteristik bertransaksi di dunia maya, langkah selanjutnya adalah
mempersiapkan infrastruktur perusahaan untuk memungkinkan terjadinya mekanisme
bisnis yang diinginkan.
Langkah 5: Foster Customer Loyalty
Langkah yang terakhir adalah berusaha untuk membuat konsumen loyal terhadap
perusahaan e-commerce yang ada, hanya karena dengan loyalitas mereka sajalah
maka profitabilitas usaha dapat tercapai.
2. 2. Uraikan
secara singkat langkah-langkah transaksi elektronik dengan menggunakan credit
card ?
- Menghubungkan ke jaringan terenkripsi yang aman.
- Masukkan alamat website Anda berniat untuk
membeli dari alamat jendela browser Anda.
- Memilih barang yang Anda ingin membelinya.
- Klik tombol yang sesuai untuk membeli item yang
telah Anda pilih.
- Masukan informasi pengiriman Anda. Anda tidak
mungkin melihat harga akhir Anda sampai Anda melakukan ini, karena website
perlu zip atau kode pos untuk menghitung biaya pengiriman.
- Masukkan informasi penagihan Anda.
- Masukan informasi kartu kredit Anda Ini termasuk
Nama Anda ,Nomor kartu kredit,Kartu kredit tanggal kedaluwarsa,3 - atau 4
- digit kode keamanan di bagian belakang kartu kredit.
- Klik tombol yang sesuai untuk menyelesaikan
pembelian kartu kredit.
- Cetak layar konfirmasi atau bukti pembelian yang Anda terima setelah menyelesaikan transaksi, dan menyimpan bukti pembelian sampai barang tiba.
3. 3. Sebutkan macam –macam moadel bisnis e –
commerce dan berikan contoh masing – masing model tersebut?
- Business
– to – Business (B2B) merupakan
model perusahaan yang menjual barang atau jasa pada perusahaan-perusahaan
lain. Model Business-to-Business ini menawarkan penjualan atau pembelian
dalam bentuk maya tetapi oleh satu perusahaan pada perusahaan lain saja.
Model B2B ini tidak terbuka untuk banyak perusahaan agar dapat ikut.
- Business
– to – Consumer (B2C) merupakan model
perusahaan yang menjual barang atau jasa pada pasar atau
public. Contoh dari Business-to-Consumer yaitu
http://www.amazon.com. Dimana perusahaan ini menjual buku yang
mempunyai koleksi tidak kurang dari 4,5 juta judul buku.
- Consumer-to-Consumer
(C2C) adalah merupakan model perorangan
yang menjual barang atau jasa kepada perorangan juga. Contoh dari
Consumer-to-Consumer yaitu http://www.ebay.com. Dimana merupakan
suatu perusahaan yang menyelenggarakan lelang melalui internet. Melalui
perusahaan ini, perorangan dapat menjual atau membeli dari perorangan lain
melalui internet.
- Consumer-to-Business
(C2B) : merupakan model perorangan
yang menjual barang atau jasa kepada perusahaan. Contoh dariConsumer-to-Business yaitu
http://www.priceline.com. Dimana dalam model ini konsumen menawarkan harga
tertentu. Dimana ia menginginkan membeli berbagai barang dan jasa,
termasuk tiket pesawat terbang dan hotel.
4. Apa
yang membedakan transaksi e – commerce dengan transaksi lainnya ?
- E-commerce
merupakan pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem
elektronik.
- E-commerce
melibatkan lebih dari satu perusahaan, dan dapat diaplikasikan hampir di
setiap jenis hubungan bisnis.
- Cakupan
E-commerce sendiri lebih sempit
- E-commerce
juga memerlukan databases,e-mail.
5. Jelaskan
menurut anda kesalahan utama dalam memulai bisnis e – commerce ?
- “Field
of Dreams” Syndrome Yang dimaksud dengan
Sindrom “Field of Dreams” adalah keyakinan para pendiri dan pengelola
situs bahwa jika sebuah model bisnis e-commerce tertentu diperkenalkan,
maka pelanggan akan datang dengan sendirinya (otomatis) karena daya tarik
produk atau servis yang ada.
- Inadequate
Architecture Tidak jarang suatu bisnis
model e-commerce yang berpeluang besar untuk sukses harus kandas karena
tidak adanya fasilitas atau spesifikasi arsitektur teknologi informasi
yang memadai.
- Putting
Lipstick on a Bulldog Seringkali perusahaan
mengalokasikan sebagian besar sumber daya-nya untuk membangun sistem
front office (SFO) karena berhubungan langsung dengan pelanggan,
agar perusahaan bagus dan menarik di mata konsumen. Karena terlalu
memfokuskan diri pada SFO, terkadang perusahaan lupa untuk membangun
sistem administratifnya atausistem back office (SBO).
- Islands
of Webification Konsep pengembangan situs
yang berbasis obyek, selain memudahkan perancang dan pengembang sistem
aplikasi untuk menambah dan mengurangi modul, menimbulkan pula
permasalahan tersendiri di kemudian hari. Kebanyakan perancang situs
biasanya lebih memilih pendekatan “tambal sulam” dibandingkan dengan
melakukan perencanaan yang matang mengenai konsep situs untuk jangka
pendek, menengah, dan panjang.
- “Me
too” Strategies Ikut-ikutan untuk terjun ke
e-commerce tanpa mengetahui dasar-dasar pemikiran dan filosofi yang
melatarbelakanginya. Atau membanjirnya perusahaan-perusahaan lokal untuk
membuat situs portal, tanpa mengetahui seluk beluk atau aspek bisnis yang
ditawarkan.
- One-Time-Effort-Mentality yaitu
kepuasan yang timbul setelah situsnya berhasil diluncurkan ke internet
(launching). Mereka cenderung menganggap remeh atau enteng proses setelah
itu, karena bagi mereka tidak lebih dari urusan operasional atau
administratif biasa.
- Thinking
too Small : Berfikir sederhana atau
terlalu sempit dalam melakukan bisnis e-commerce akan mempermudah
perusahaan lain untuk memenangkan persaingan.
0 komentar:
Posting Komentar
Good Luck